Berapa Persen Kenaikan Saham Bca Per Tahun
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
Jakarta, 12 November 2024 – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) (“Perseroan”) memutuskan pembagian dividen interim tunai seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham. Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2024 (“RUPS Tahunan”) telah memutuskan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk membayar dividen interim untuk tahun buku 2024, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan kuasa dan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan Perseroan tersebut, Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50,00 (lima puluh rupiah) per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, sehingga total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp6.163.752.500.000,00 (enam triliun seratus enam puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18% dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga Perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024. Total kredit BCA tumbuh solid di seluruh segmen menjadi Rp877 triliun per September 2024, atau naik 14,5% YoY. Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional. Kami juga mencatat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, seiring investasi berkesinambungan dalam memperkuat ekosistem hybrid banking. Likuiditas dan permodalan Perseroan juga tetap terjaga pada level yang memadai. Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham,” ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
Penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9% YoY mencapai Rp395,9 triliun. Sementara itu, kredit komersial tumbuh 11,8% YoY mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2% YoY mencapai Rp120,1 triliun. Kredit konsumer tumbuh 13,1% YoY menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3% dari total portofolio pembiayaan.
Adapun jadwal pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 adalah sebagai berikut:
Pengumuman di Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan
Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen Interim
● Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Interim
● Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim (Record Date)
Tanggal Pembayaran Dividen Interim Tunai Tahun Buku 2024
Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.
BCA Bagikan Dividen Interim Tunai Rp50,00 per Saham - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen interim tunai sebesar Rp50,00 (lima puluh rupiah) per saham seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah serta dana tunai dalam bentuk dividen kepada segenap pemegang saham. Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini.
Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 30 September 2024)
BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Per akhir September 2024, BCA melayani lebih dari 40 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 97 juta transaksi setiap hari, didukung 1.257 kantor cabang, 19.439 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat. Dengan lebih dari 27.000 karyawan, visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
PT BANK CENTRAL ASIA TBK Group Corporate Communication and Social Responsibility - CSR Corporate Communication
Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1 Menara BCA Lt. 22 Jakarta Pusat 10310 Telepon : (021) 2358-8000 Fax : (021) 2358-8339 E-mail : [email protected]
Share biar yang lain tahu
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memutuskan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Sehubungan dengan kuasa dan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan, total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp6.163.752.500.000,00.
"Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa.
Nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18 persen dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 mengikuti tahapan yang sudah ditentukan, yaitu pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs web Perseroan tercatat pada tanggal 12 November 2024.
Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen interim (cum dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilakukan pada 20 November 2024, sementara untuk pasar tunai pada 22 November 2024.
Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen interim (ex dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilaksanakan pada 21 November 2024, sementara untuk pasar tunai pada 25 November 2024.
Kemudian, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim (record date) tercatat pada 22 November 2024.
Tanggal pembayaran dividen interim tunai tahun buku 2024 yang dilaksanakan pada 11 Desember 2024.
Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada 2025.
Lebih lanjut, Jahja mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham sehingga perseroan dapat membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024.
Adapun total kredit BCA tumbuh di seluruh segmen menjadi Rp877 triliun per September 2024, atau naik 14,5 persen secara tahunan (yoy).
"Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional. Kami juga mencatat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, seiring investasi berkesinambungan dalam memperkuat ekosistem hybrid banking," jelas Jahja.
Likuiditas dan permodalan BCA juga terjaga pada level yang memadai. Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan baik guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.
Sementara, penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9 persen (yoy) mencapai Rp395,9 triliun.
Kemudian kredit komersial tumbuh 11,8 persen (yoy) mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2 persen (yoy) mencapai Rp120,1 triliun.
Kredit konsumer tumbuh 13,1 persen (yoy) menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7 (yoy) menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan.
Baca juga: Erick Thohir optimistis dividen Rp90 triliun dapat tercapaiBaca juga: BCA sebut pembiayaan paylater tumbuh 169 persen pada kuartal III 2024Baca juga: BCA dukung rencana OJK gunakan medsos jadi indikator penilaian kredit
Pewarta: Bayu SaputraEditor: Faisal Yunianto Copyright © ANTARA 2024
Bisnis.com, TABANAN — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023 kepada pemegang saham. Seberapa menarik saham BBCA bagi investor yang mengincar dividen atau dividend hunter?
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan secara momentum, sebetulnya tebaran dividen ini cukup menarik.
"Apalagi kekhawatiran pasar keuangan global terkait suku bunga The Fed sudah mulai mereda, sehingga asing juga mulai masuk. Hal ini berpotensi mngerek harga saham-saham big caps, termasuk BBCA," katanya kepada Bisnis pada Kamis (23/11/2023).
Selain itu, secara sentimen, menjelang Pemilu 2024, saham-saham big caps seperti BBCA juga cenderung diuntungkan.
Namun, secara rasio pembagian, dividen interim tersebut memiliki dividend yield sekitar 0,4%. Angka tersebut masih jauh di bawah suku bunga deposito bank. "Sehingga bagi dividend hunter masih kurang menarik," kata Fajar.
Sebelumnya, analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan pembagian dividen interim pada dasarnya dapat meningkatkan appetite investor untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.
“Hal tersebut dapat meningkatkan capital inflow maupun transaksi di pasar saham Indonesia,” kata Lukman.
Ia mengatakan mulai ramainya pembagian dividen interim pada semester II/2023 menjadi keuntungan bagi para pelaku pasar yang menerapkan strategi jangka panjang, dengan memanfaatkan adanya pembagian dividen interim.
“Sementara itu, investor jangka pendek juga dapat memanfaatkan momentum ini dengan memperhatikan dividend yield,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, BCA memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham dari kinerja keuangan per September 2023. Emiten Grup Djarum milik konglomerat Keluarga Hartono tersebut telah membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun per September 2023, naik 25,8% secara tahunan (year on year/yoy).
BCA memiliki jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123,275 miliar saham sehingga total dividen yang diberikan mencapai Rp5,23 triliun.
Nilai tebaran dividen interim itu naik 21,4% dibandingkan tebaran pada 2022 sebesar Rp35 per saham atau dengan nilai Rp4,31 triliun.
Adapun, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan ada sejumlah pertimbangan BCA dalam memberikan dividen interim dengan nilai tersebut. "Pertimbangannya kami ingin memberi nilai tambah, dilihat juga dengan beberapa hal terkait kinerja perusahaan serta dari pencadangan dana," katanya setelah acara Sosialisasi Green Sukuk ST011 & Penanaman Pohon Bakti BCA pada Kamis (23/11/2023) di Bali.
Selain itu, BCA mempertimbangkan kondisi ekonomi baik domestik maupun global. "Ke depan sangat chalangging bagi Indonesia, karen Indonesia tidak berdiri sendiri, ada faktor geopolitik hingga kebijakan Fed Fund Rate yang memengaruhi. Itu akan dikaji dari sisi makro ekonomi," ujar Hera.
Sementara, berdasarkan catatan Bisnis, BCA tidak pernah absen membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sejak 2004. BCA menjadi salah satu perusahaan yang dikenal royal membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Rekam jejak itu membuat saham BBCA menjadi salah satu anggota indeks IDX High Dividend 20.
BCA biasanya membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004. Pertama, perseroan membagikan dalam bentuk dividen interim yang biasanya diumumkan pada rentang September hingga Desember. Kedua, BBCA membagikan dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan.
Tabunganku BCA adalah produk tabungan yang dirancang untuk masyarakat umum, termasuk anak-anak dan pelajar yang baru mulai menabung. Produk ini menawarkan syarat yang sangat mudah dan biaya yang sangat rendah, bahkan bebas biaya administrasi bulanan, sehingga sangat cocok bagi mereka yang ingin mulai menabung tanpa harus khawatir dengan biaya-biaya tambahan. Berikut adalah rincian biaya yang berlaku:
- Setoran awal: Rp 20.000. Jumlah ini adalah setoran minimum yang harus disetor saat membuka rekening.
- Saldo minimum yang harus ditahan: Rp 20.000. Ini adalah jumlah saldo minimum yang harus ada di rekening agar tetap aktif.
- Biaya administrasi per bulan: Bebas biaya. Tidak ada biaya administrasi yang dikenakan setiap bulan.
- Biaya Pasif: Rp 2.000 per bulan setelah bulan ke-7 jika rekening tidak aktif.
- Biaya Transaksi Debit: Rp 2.500 per transaksi setelah transaksi ke-5 dalam satu bulan.
Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan
Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.
Biaya Administrasi BCA Syariah
BCA juga menyediakan produk tabungan Syariah, yang dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Produk ini menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan tabungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Ada dua jenis akad yang digunakan dalam produk tabungan Syariah BCA, yaitu Mudharabah dan Wadiah. Berikut adalah rincian biaya administrasi yang berlaku:
- Biaya administrasi per bulan (Syariah Mudharabah): Rp 10.000. Akad ini merupakan bentuk kerja sama di mana nasabah sebagai pemilik modal dan bank sebagai pengelola modal akan berbagi keuntungan.
- Biaya administrasi per bulan (Syariah Wadiah): Rp 10.000 atau gratis, tergantung pada jenis layanan dan kesepakatan. Akad ini adalah bentuk titipan, di mana nasabah menitipkan dananya kepada bank dan bank berjanji untuk mengembalikan dana tersebut kapan saja diminta oleh nasabah.
Selain biaya administrasi bulanan, ada juga biaya-biaya lainnya yang berlaku untuk transaksi antar bank:
- Biaya transfer ke sesama bank BCA: Gratis
- Biaya transfer antar bank: Rp 6.500
- Biaya transfer SKN ke bank lain: Rp 5.000
- Biaya transfer RTGS ke bank lain: Rp 30.000
Penggunaan kartu ATM dalam produk tabungan Syariah juga memungkinkan nasabah, untuk melakukan berbagai transaksi perbankan seperti penarikan tunai, setor tunai dan transfer dengan batasan-batasan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memasang target yang realistis
Ketika memutuskan untuk trading saham kamu perlu memasang target. Namun, target ini tidak bisa sembarangan target, yang artinya kamu perlu realistis dalam menentukan keuntungan yang ingin didapat.
Berapa persen keuntungannya? Itu terserah kamu. Mendapatkan keuntungan antara 3 hingga 5 % saja sudah cukup bagus jika kamu bisa konsisten meraihnya setiap hari.
Walaupun bisa mendapatkan keuntungan setiap hari, kamu harus tetap bersabar karena ini bukan sekadar kegiatan main-main. Di trading saham pun kamu tidak bisa langsung mendapatkan hasil yang banyak. Harus bersabar menunggu sampai targetmu tercapai.
Tahu analisis teknikal
Analisis teknikal ini harus kamu kuasai bahkan sebelum memutuskan masuk ke dunia trading saham. Analisis teknikal bisa membuatmu tahu kapan waktu yanh tepat untuk membeli dan menjual saham. Cara mempelajarinya kamu perlu membaca buku tentang analisis teknikal dan mengikuti seminar atau workshop trading saham.
Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.
Investasi jangka panjang dan jangka pendek, mana yang lebih untung?
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang punya risiko paling tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saham yang fluktuasinya sering naik-turun tak menentu, dan tidak terprediksi juga.
Artinya jika hari ini mengalami kenaikan, bisa saja harga saham besoknya tiba-tiba turun sangat jauh, dan terkadang hal itu bisa membuat investor khawatir karena modal mereka bisa hilang dalam sekejap.
Inilah yang harus kamu persiapkan ketika memasuki pasar modal. Kamu bisa saja mendapatkan keuntungan kapan pun dan bisa saja kehilangan modal kapan pun.
Untuk itulah kamu perlu tahu strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko. Strategi yang dipasang di investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek itu berbeda.
Keuntungan berlipat-lipat ketika berhasil memilih saham yang tepat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, investasi saham jangka panjang bisa dipraktekkan dengan mendiamkan sebuah saham dalam waktu yang lama. Tidak terpengaruh harga saham itu akan turun atau akan naik.
Tapi tentunya kamu punya target bahwa harga saham itu harus naik signifikan dibandingkan ketika pertama kali kamu membelinya. Berapa persen naiknya sukar diprediksi, tapi bisa memberikanmu kejutan.
Sangat mungkin sekali sebuah saham dengan harga Rp300, ketika kamu tunggu sampai 5 tahun, harganya naik jadi Rp30.000. Berapa persen kenaikannya? Sangat banyak, bukan?
Belum lagi dividen yang akan kamu dapatkan dari perusahaan. Untuk itulah kamu perlu menemukan perusahaan yang tepat. Jadi, berapa persen keuntungan ideal saham jangka panjang? Tidak bisa ditentukan dengan perhitungan biasa.
Mulai dari modal kecil
Untuk memulai trading saham sekarang tidak memerlukan modal yang besar. Seperti di Ajaib, kamu bebas menentukan modal pertamamu. Untuk pemula, menyediakan modal kecil pun tidak masalah karena masih ingin belajar dulu.